Jumat, 26 Februari 2010

Humanisme dan Ateisme

Meskipun saya bukan seorang humanis, saya menganggap humanisme sebagai sebuah paham yang positif. Anggapan ini didasari oleh pemahaman saya bahwa humanisme adalah paham yang memiliki gagasan-gagasan seperti kecintaan akan peri kemanusiaan, perdamaian, dan persaudaraan. Penuh filantropi dan kebaikan. Hanya saja, kelemahan humanisme adalah fakta bahwa humanisme menjadikan kemanusiaan sebagai dasar pemikirannya. Anggapan saya tadi terus bertahan sampai saya membaca buku karya Harun Yahya yang berjudul Ancaman Global Freemasonry. Di buku itu terdapat pembahasan mengenai humanisme yang benar-benar mengagetkan saya. Saya baru tahu adanya Manifesto Humanis yang ditulis pada tahun 1933 (kemudian direvisi dengan Manifesto Humanis Kedua tahun 1973 agar lebih sesuai dengan perkembangan jaman) oleh para pendiri dan penggiat paham humanisme. Harun Yahya mengutip enam pasal pertama dari manifesto humanis sebagai berikut:
  1. Humanis religius memandang alam semesta ada dengan sendirinya dan tidak diciptakan.
  2. Humanisme percaya bahwa manusia adalah bagian dari alam dan bahwa dia muncul sebagai hasil dari proses yang berkelanjutan.
  3. Dengan memegang pandangan hidup organik, humanis menemukan bahwa dualisme tradisional tentang pikiran dan jasad harus ditolak.
  4. Humanisme mengakui bahwa budaya religius dan peradaban manusia, sebagaimana digambarkan dengan jelas oleh antropologi dan sejarah, merupakan produk dari suatu perkembangan bertahap karena interaksinya dengan lingkungan alam dan warisan sosialnya. Individu yang lahir di dalam suatu budaya tertentu sebagian besar dibentuk oleh budaya tersebut.
  5. Humanisme menyatakan bahwa sifat alam semesta digambarkan oleh sains modern membuat jaminan supernatural atau kosmik apa pun bagi nilai-nilai manusia tidak dapat diterima
  6. Kita yakin bahwa waktu telah berlalu bagi teisme, deisme, modernisme, dan beberapa macam “pemikiran baru”.
Tak yakin dengan paparan Harun Yahya, saya googling dan menemukan beberapa link yang ternyata menguatkan paparan Harun Yahya tersebut. Beberapa diantaranya bisa dirujuk di link-link ini:
http://en.wikipedia.org/wiki/Humanism
http://www.jcn.com/humanism.html
http://www.humanism.org.uk/humanism/humanism-today

Setelah membaca manifesto tersebut (at least 6 point pertamanya) plus artikel-artikel dari orang-orang humanis sendiri, saya simpulkan bahwa humanisme telah melampaui batas bahwa manusia adalah ciptaan Sang Pencipta. Humanisme -dalam taraf tertentu- telah meniadakan Tuhan. Walaupun ada humanisme religius, tetap saja humanisme religius ini menjadikan agama sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Bukan sebagai jalan hidup. Dengan kata lain, supremasi agama (Tuhan) telah ditiadakan dalam paham ini. Humanisme religius juga turut serta menandatangani manifesto humanis yang nota bene tidak mengakui adanya kekuatan supranatural (termasuk Tuhan) yang memengaruhi alam semesta (http://www.jcn.com/humanism.html). Saya kira satu Humanisme Religius sudah cukup representatif untuk menggambarkan bagaimana aliran-aliran humanisme lainnya. Kalau yang religius saja seperti itu, apalagi yang sekuler dan yang lainnya... Akhirnya Humanisme ternyata sangat sarat akan muatan-muatan ateis antiketuhanan. Waspadalah... waspadalah...

Senin, 22 Februari 2010

Avatar by James Cameron

Sebenarnya banyak ide yang pengen saya posting, tapi kok rasanya berat banget ngomongin bab yang mau saya posting itu. Belum dapet angel sama point-point yang mau dikemukakan. Takutnya, kalo dipaksain malah nggak jelas.

Daripada sepi, saya putuskan nulis tentang Avatar-nya James Cameron aja. Film ini menghuni cluster-cluster hardisk saya sejak beberapa minggu yang lalu. Cuma karena pada dasarnya saya kurang suka nonton film roman, nggak ditonton-tonton deh jadinya. Baru Ahad malem kemaren saya tiba-tiba pengen nonton karena liat behind the scene-nya di internet.

Awalnya saya underestimate dulu sama film ini. "Paling-paling ya kayak film-film roman biasanya." pikir saya. Dan memang overal, filmnya nggak terlalu impressive sih... Mudah banget ditebak. Serasa nonton Pocahontas dengan setting Star Wars. Tapi akhir-akhirnya saya sempet hanyut juga dengan ceritanya, coz saya paling emosi kalo liat orang-orang egois macam tokoh-tokoh antagonis di film ini.
Kalo masalah CG special effect-nya, menurut saya nggak ada yang baru. Dari yang saya liat di the makingnya, setahu saya ya emang gitu caranya. Nggak beda sama pembuatan KingKong dan film-film dengan CG special effect lainnya. Selain itu, si James Cameron (atau saya sendiri ya?) sepertinya kurang dapet fokus film ini sendiri. Apakah ini film tentang perang antara dua kekuatan yang tidak seimbang atau roman atau fiksi ilmiah atau bagaimana...

Oke cukup ngomongin filmnya. Sekarang bagian yang paling penting. Dari film ini saya belajar bebarapa hal:
  1. Betapa indahnya alam kalau kita bisa menjaga kelestariannya. Sejujurnya saya sangat terkesan dengan keindahan alam fantasi James Cameron. Saya langsung kebayang hutan-hutan hujan di daerah tropis kayak di Indonesia ini. Seandainya bisa kita jaga kelestariannya sehingga bisa tetep asri.... Wow... pasti keren banget... Dan betapa indahnya dunia kalo kita sebagai manusia bisa hidup harmonis dengan alam seperti suku Na'vi. So, can we..?
  2. Manusia tu sangat rakus. Khususnya para penjajah Londo. Bukannya rasis sih, cuma dari dulu sampe sekarang, dari kutub utara sampai selatan, yang namanya penjajah tu pasti Londo. Sampe-sampe di luar angkasa pun londo-londo gila itu tetep jadi penjajah. Itu terjadi karena mereka menjadikan materi sebagai pusat kehidupan mereka. Walaupun demikian, nggak semua orang londo begitu dan nggak semua orang yang bukan londo bebas dari sifat-sifat begitu.
  3. Terkait dengan nomor 2, Kalo mau memperhatikan n mau mikir, dari dulu sampai sekarang, ya emang kayak gitu itu kelakuan orang-orang yahudi (at least orang-orang yang jadi bonekanya yahudi). Mengeksploitasi demi kepentingan kelompok mereka sendiri. Beda dengan "penjajah-penjajah" dari arab atau jawa jaman dulu. Daerah yang "dijajah" bukannya jadi miskin tapi malah jadi makin kaya.
  4. Manusia memiliki potensi yang sangat luar biasa. Hanya saja kebanyakan manusia memanfaatkan potensi ini untuk hal-hal yang negatif. Atau kalaupun nggak ada tendensi negatif, mereka menggunakan potensi ini untuk kepentingan-kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Parahnya lagi, kepentingan-kepentingan ini sifatnya jangka pendek. Potensi ini dimiliki manusia karena manusia punya kebebasan dan wewenang memanipulasi alam sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan mereka. (Terkait dengan ini, saya sedang menulis posting yang terinspirasi oleh lagunya Joss Stone yang berjudul Right To Be Wrong.) Manusia bisa "tidak patuh" pada tatanan dan aturan alam yang sudah digariskan oleh Penciptanya. Hal ini karena manusia pada dasarnya digariskan untuk menjadi pengelola alam. Sederhananya, manusia diberi hak pengelolaan alam (kalo di pemerintah ada juga hak pengelolaan hutan) oleh Pencipta alam semesta, Allah swt. Untuk tujuan ini, Allah menganugerahi mereka dengan satu porsi tertentu dari kekuasaan Allah untuk memanipulasi alam ini.
That's it... semoga bermanfaat buat saya dan rekan-rekan sekalian...
Wallahu A'lamu. 

Kamis, 18 Februari 2010

Rough Concept of Islamic History in Solo

Saya pengen buat dokumenter tentang sejarah Islam di Solo. Mulai dari masuknya sampai sekarang.

Secara kasar konsep saya gini. Itu dokumenter nanti jadi semacam serial. Babak pertama nanti memaparkan sejarah masuknya sampai masuk ke kerajaan. Trus babak kedua, Dari kerajaan itu sampai jaman penjajahan. Babak ketiga, Jaman perjuangan sampai kemerdekaan. Babak keempat, perkembangan Islam di era orde lama. Babak kelima, perkembangan Islam di era orde baru. Babak keenam, Era reformasi sampai sekarang.

Selain membahas sejarah Islamnya sendiri, nanti sedikit dibahas pengaruh islam pada ekonomi, politik, sosial, dan budaya.

Masing2 babak nantinya dikemas dalam bentuk DVD, dan didistribusikan berturut2 dari seri 1 sampai 6.

Kesulitannya adalah data saya tentang bidang ini sangat minim (maklum soale kalo pelajaran sejarah pasti kalo nggak tidur ya colut). Yang kedua, saya jg belum ada gambaran nanti funding-nya bagaimana.

Buat temen2 yang punya saran dan ide, boleh disumbangkan ya...